Menakjubkan! Inilah 5 Mamalia Air yang Hidup di Perairan Indonesia
Menakjubkan! Inilah 5 Mamalia Air yang Hidup di Perairan Indonesia
Indonesia memang dikenal sebagai negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk di dalamnya adalah mamalia air yang hidup di perairan Indonesia. Sungguh menakjubkan melihat bagaimana spesies-spesies ini mampu beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan air yang kadangkala keras dan tidak ramah.
Pertama-tama, kita memiliki lumba-lumba. Lumba-lumba atau dikenal juga dengan nama dolphin merupakan mamalia air yang sangat populer di seluruh dunia. Mereka sering kali terlihat berenang dan melompat-lompat di perairan Indonesia. Menurut Dr. I Made Mustika, seorang ahli biologi kelautan dari Universitas Indonesia, lumba-lumba adalah contoh yang sempurna dari keindahan alam bawah laut Indonesia. “Mereka sangat cerdas dan sosial, membuat mereka menjadi daya tarik bagi para pecinta alam,” ujarnya.
Kedua, kita punya paus. Paus merupakan mamalia air terbesar di dunia dan beberapa spesies paus juga dapat ditemui di perairan Indonesia. Menurut Dr. Bambang Yudoyono, seorang peneliti kelautan dari LIPI, keberadaan paus di perairan Indonesia menunjukkan bahwa ekosistem laut kita masih cukup sehat. “Melindungi habitat paus sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut,” tambahnya.
Ketiga, kita memiliki dugong. Dugong atau yang sering disebut sebagai “sapi laut” merupakan mamalia air herbivora yang hidup di perairan dangkal. Menurut Dr. Putri Wulan, seorang ahli kelautan dari Balai Taman Nasional Bunaken, populasi dugong di perairan Indonesia masih tergolong langka. “Perlindungan terhadap habitat dugong sangat penting untuk mencegah kepunahan spesies ini,” paparnya.
Keempat, kita punya ikan duyung. Ikan duyung atau manatee merupakan mamalia air yang juga hidup di perairan Indonesia, terutama di sekitar perairan Kalimantan dan Papua. Menurut Dr. Dika Pramana, seorang peneliti kelautan dari Balai Riset Perikanan Laut, ikan duyung merupakan spesies yang rentan terhadap perubahan lingkungan. “Kita perlu melakukan upaya konservasi yang lebih serius untuk melindungi habitat ikan duyung,” ungkapnya.
Kelima, kita memiliki pesut. Pesut atau yang sering disebut sebagai “dolphin of the Mahakam” merupakan jenis lumba-lumba yang hanya dapat ditemui di sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Menurut Prof. Indah Riyanto, seorang pakar biologi konservasi dari Universitas Mulawarman, pesut merupakan spesies endemik yang harus dilindungi dengan baik. “Pesut menjadi simbol keberhasilan konservasi di Indonesia,” ujarnya.
Dengan keberagaman mamalia air yang hidup di perairan Indonesia, kita diingatkan akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Ir. Joko Susilo, M.Sc., seorang ahli biologi kelautan dari Institut Pertanian Bogor, “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi mamalia air dan ekosistem laut agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.” Semoga dengan upaya konservasi yang berkelanjutan, keberagaman hayati di perairan Indonesia dapat terus lestari dan menakjubkan.